Selasa, 08 November 2011

SEKOLAH PERI BIRU



Donella, si peri nakal dari negeri Eldonos, berhasil menyusup ke negeri Faylin. Di negeri ini, tinggallah peri-peri yang yang bekerja keras untuk membahgaiakan anak-anak manusia di bumi. Sejak dulu kala, negeri Eldonos dan negeri Feylin tidak pernah akur.
Negeri Eldonos memang penuh dengan peri jahat. Donella bermaksud menebarkan kejahatan di negeri Faylin. Ia ingin agar peri-peri Faylin juga jahat, suka iseng berbohong dan mencuri.
Donella jarang seklai mandi. Tubuhnya bau dan kusam. “wah ! kalau aku menyusup di anatra Feylin, pasti ketahuan. Aku harus menyamar peri-peri bodoh itu, “ guman Donella.
Lalu dia diam-diam masuk ke dalamsebuah rumah mungil. Aha!, ada beberapa gaun yang sedang dijemur. Donella berjingkat-jingkat mencuri gaun itu. Ia lalu mendirikan taman agar harus seperti Faylin. Ia juga mengecat rambut hitamnya menjadi pirang seperti peri-peri di Faylin.
Setelah mengenakan gaun curiannya, Donella memulai rencananya. Sat itu, peri-peri di sekolah peri baru sedang asyik menikamti jam istirahat. Violet ketua kelas lima menyanyi bersama kedua temannya. Tiba-tiba iamelihat peri asing berambut pirang yang muncul dari balikbunga-bunga Lily.
“Hallo!, kamu yang bergaun kuning anak abru Ya? Ayo kemari!” seru Violet.Donella terkejut. Ia sebenarnya mau mencuri kue bekal salah satu peri. Hampir saja ia ketahuan.!
“ Ngggggg....halo! Ngggggg......Aku.....aku, Donella” Donella tergagap.
“Ooohhh, kamuperi pertukaran pelajar ya? Itu ya? Wah, kami sudah lama menunggumu sejak tadi pagi” ujar Briani ramah.
“Mari aku antar ke asrama. Oh ya, aku Prilla. Aku mau menjadi teman sekamarmu.” Prilla menggandeng Donella.s
Hari-hari di sekolah peri Biru sangat berat bagi Donella. Biasanya, ia hanya bermalas-malasan disleingi kegiatan mencuci, berkelahi dan mengisengi peri-peri tua. Nah, disekolah Biru setiap hari ia harus berbuat kebaikan.
Di hari pertama, Prilla mengajari, Donella membuat kue setelah bersusuah payah, akhirnya berhasil. Namun, ketika hendak melahapnya, Prilla sudah membungkus kue-kue itu dengan rapi.
“kue-kue ini akan dibawa peri-peri dewasa ke bumi. Kemudian dibagikan ke anak manusia yang kelaparan dan jarang makan kue” ujar Prilla.
“Terima kasih Donella kamu sudah membantu banyak “ ujar Federlin.
Federlin adalah peri dewasa yang bertugas membagikan gula-gula ke anak manusia di dunia. Setiap hari, ia datang ke sekolah itu untuk mengambil kue dan permen buatan peri-peri cilik.
Donella hampir saja marah besar. Sumur hidupnya ia tidak pernah bekerja. Sekarang hasil jerih payahnya dibagikan ke ornag lain yang tidak ia kenal.
Tenang Donella. Ia ingat rencanamu datang ke sini. Menyusup, menyamar dan merusak kehidupan peri-peri tiak berguna ini. Sabar......waktunya akan tiba. Donella menenangkan dirinya.
Nmaun, hari-hari Donella penuh dengan kegiatan baik. Ia belajar membuat kue, merangkai bunga, berlatih menyanyi dan menulis puisi-puisi manis. Setiap hari hari, peri-peri dewasa datang ke sekolah Biru untuk memgambil semua kue dan membagiaknnya ke semua anak manusia. Puisi-puisi manis pun diambiloleh para peri dewasa untuk dibacakan ke anak-anak di seluruh dunia.
Tenaga Donella terpakai habis untuk berbuat baik. Akibatnya di malam hari, Donella kehabisan tenaga. Ia terlalu lelah untuk mencoret-coret dindingsekolah dengan spidolhitam berbau busuk yang ia bawa dari Eldonos. Ia terlalu lelah untuk merusak lukisan-lukisan di aula sekolah. Ia tak sempat mengisengi guru-guru atau menakut-nakuti adik-adiuk peri di kelas I. Akhirnya, Donella tak pernah memikirkankenakalan lagi. Bahkan iahampir melupakan Eldonos.
Tak terasa setahun telah berlalu. Hari kelulusan Peri Biru ankatan 81 pun tiba. Sekolah peri biru terlihat sangat meriah. Violet, Prilla, Briani dan Donella tampil cantik. Mulai mereka bisa menjalani kehidupan peri dewasa. Mereka bisa berkunjung ke bumi untuk seperti dewasa Faylin. Ia cantik, harum dfan baik hati. Dengan bangga Donella enerima ijazah sekolah Biru di punggung. Usai acara itu, Donella bertemu ketiga temannya di taman sekolah.
“Selamat, Donella, sekarang kamu adalah peri Faylin sejati. Jadi kamu tidak perlu kembali ke Eldonos. Peri cantik dan baik hati sepertimu tiak pantas tinggal di negeri yang jahat seperti itu, “ ujar Violet sambil tersenyum penuh arti.
“ Huh? Apa........maksudmu? Kamu tahu.....? “Donella sangat terkejut.
“Sejak awal kami tahu kamu bukan peri Feylin. Aku meliaht hendak mencuri kue dari semak bunga Lili. Aku juga melihat beberapa helai rambut hitam di rambutmu. Hanya peri Eldonos yang memiliki rambut hitam” ujar Violet.
“ Aku juga menemukan banyak barang yang hendak kamu pakai untuk merusak sekolah ini, tapi kami yakin setahun saja sekolah Peri Biru, kamu akan menjadi peri manis. Itulah tujuan sekolah Peri Biru, “ Prilla menambahkan.
“Sebetulnya, semua peri itu baik ati. Hanya kadang-kadang berada di tempat yang salah. Yang diperlukan  adalah teman-teman yang mau  menolong. Juga mau memberi kesempatan kepadanya  untuk memperbaiki diri” ujar Briani.
Donella meneteskan air mata. Ia terharu sekali. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasa memiliki teman yang sesungguhnya. Keempat sahabat itupun saling berpelukan.


Oleh : Adinda  Nabila Anggraini (adalah santri TPA An-najm, jaranan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar